Tampilkan postingan dengan label Tentang Asmara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tentang Asmara. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 April 2016

Esensi Dari Mencintai


Kadang kita dihadapkan dengan pertanyaan dan pendapat dari lingkungan:

"Kok kamu mau sih sama dia?"
"You deserve better.."
"Kamu tuh gak bakal bahagia sama dia."
"You're nothing to him."

Lalu kita terpengaruh, lalu kita menyerah memperjuangkan perasaan kita kepada orang yang dicinta. Kita merasa, benar juga pendapat mereka. Lalu langkah kita untuk mundur, didukung oleh mereka dengan suka cita.

Namun, kita lupa esensi dari mencintai. Bukan mereka yang merasakan, bukan mereka yang menjalani. Jadi, bukan mereka yang berhak memutuskan yang terbaik untuk dijalani. Esensi dari mencinta adalah untuk merasa bahagia, bukan untuk terlihat bahagia. Memperjuangkan hati si dia, bukan hati lingkungan kita. Menikmati pengorbanan, bukan memaksakan pengorbanan.

Orang yang beneran mencinta, saat berjuang untuk orang yang tak bisa termiliki pun bisa tetap merasa bahagia. Orang yang tak benar-benar mencinta, akan kebanyakan mikir untung-ruginya, mungkin-tidaknya, matematis dan logika.

Alogaritma cinta itu unik. Kita gak bisa compare apple to apple untuk menciptakan pasangan yang harmonis & bahagia. Dua orang dengan kesetaraan level IQ & EQ, apakah menjamin langgengnya hubungan mereka? Tidak.

Orang yang lebih cerdas, kaya, cakep, banyak. Tapi apakah level kecerdasan, kekayaan, dan kecakepan setinggi itu yang selalu cocok untuk kita? Tidak.

Justru kadang kita merasa lebih nyaman dengan orang yang nggak lebih cerdas, karena kesamaan kecerdasan kadang malah membuat kita sering berdebat. Kita kadang lebih nyaman dengan orang yang hidupnya gak begitu mentereng, karena mungkin kita akan kewalahan sendiri mengikuti gaya hidupnya. Dan kadang kita lebih suka sama orang yang gak cakep-cakep amat, karena tampangnya nggak bikin insecure bakal ditaksir orang lain. 

Nah, kalo udah ngerti hal-hal semacam itu, artinya kita sudah tau yang kita butuhkan. Akan selalu ada orang yang lebih ini-itu di luar sana, tapi belum tentu mereka bisa jadi pasangan yang lebih baik dari yang kita cinta. Kadang, segala kelebihan mereka, hanya akan jadi bahan ketertarikan sesaat saja.

Mencintai berdasarkan kebutuhan itu lebih indah. Sedangkan mencintai berdasarkan kemauan itu bakal penuh tekanan, apalagi kalo mencintai berdasarkan kemauan orang lain. Segala yang kita lakukan, akan berdasarkan penilaian orang lain. Ngapain?

Mending kita mencintai orang yang kita butuhkan, dibanding mencintai orang yang kita mau. Kita bisa bosan dengan apa yg kita mau, tapi kita gak akan lepas dari orang yang kita butuh. Jadi.. Silakan mencintai siapapun, yang penting kamu bahagia dan nyaman. Jangan biarkan pendapat lingkungan, menjadi sebuah sandungan. Yang penting kamu mampu mengecap kebahagiaan.

Lebih baik patah hati karena pilihan sendiri, daripada patah hati kepada orang yang bahkan tak benar-benar kita kehendaki. Dan lebih seru lagi, kalo kita bisa mencintai orang yang kita pilih sendiri, daripada memiliki orang yang tak kita cintai.

Mencintalah sampai kamu dianggap bodoh. Cinta itu tanpa logika, semakin kamu jatuh cinta, kamu akan semakin terlihat gila. Biarkan orang lain menganggapmu tak punya malu, asal orang yang kamu cinta bisa kamu buat terharu. Karena cinta akan menciptakan refleksi pada diri sendiri. Rasa yang kamu ciptakan untuk si dia, nantinya rasa itu akan kembali kepada dirimu juga. 

Jangan kamu tanggung beban atas ambisi orang lain. Biarkan otak mereka mengomentari cara kerja hatimu. Seperti manusia yang mengecam hujan, di saat yang sama, mereka tak sadar bahwa air adalah sebuah kebutuhan.

Have a good day!

Rabu, 09 Maret 2016

Apakah Bilang Cinta itu Berarti Nembak?



Waktu STM, gue suka ama seorang wanita. Setiap hari kami bertemu di kantin. Sambil makan siang, kita sering ngobrol, berbagi banyak hal, dan canda tawa. Gue berbagi tentang pelajaran-pelajaran yang susah. Dia berbagi tentang berapa banyak murid yang dia cukur paksa rambutnya di ruang BP.

Segala keramahan dia, membuat gue merasa nyaman untuk bersamanya. Kebaikan dia juga satu hal yang menambah kekaguman. Kadang gue kalo balik sekolah jalan kaki, dia tawarin tebengan dengan sepedanya. Dia yang boncengin gue. Gue duduk bonceng sambil makan es krim. Sampai akhirnya, setahun kami dekat, di dada gue ada rasa yang membuncah-buncah. Gue merasa berdekatan dengannya adalah candu, sedangkan jauh darinya adalah bibit rindu. Iya, gue nyadar bahwa gue jatuh cinta kepadanya.

Pagi itu, gue beranikan diri untuk sengaja make celana jeans dan kaos oblong ke sekolah. Biar gue dipanggil ke ruang BP dan bertemu dia. Rencana itu berhasil, dan di ruangan itu akhirnya kami hanya berdua. Setelah panjang lebar dia menasehati tentang pelanggaran tata tertib sekolah, dia terdiam dan terlihat kecewa. Namun, dengan segala usaha, gue coba bikin dia ketawa. Dan akhirnya berhasil juga. Gue kembali melihat sebuah senyum indah, berkat kolaborasi gigi yang rapih dan bibir tipis yang ranum itu. Saat dia tertawa terlalu kencang, gue tempelkan jari telunjuk gue ke bibirnya. "Sssh.."

Tawanya terhenti, suasana mendadak hening sekali, sesaat terdengar suara jam dinding berdetak. Dia lalu merapihkan rambutnya yang sudah sedikit beruban itu dengan rasa canggung. Di saat itu, gue bilang, "Kamu tau kenapa aku suka membuatmu tertawa?"

Dia hanya menggeleng sambil menyembunyikan rasa malu. Gue melanjutkan omongan gue, "Karena membahagiakanmu adalah hal yang bisa membuatku merasa berguna. Sehingga, hal itu membuat aku bahagia juga."

Dia termenung. Gue lanjutin omongan gue lagi, "Mungkin ini terdengar bodoh, tapi aku hanya ingin kamu mengerti. Aku mencintaimu, sejak pertama kali kamu menawariku untuk duduk berdua di kantin dan makan bersamamu. Kesederhanaan dan keramahanmu, meluluhkan hatiku yang sempat membatu."

Yap! Gue akhirnya meluapkan semua isi hati yang sudah lama gue pikul sendiri. Dan apakah dia senang mendengarnya? Gue nggak tau. Tapi sejak hari itu, dia tak pernah makan di kantin lagi. Dia nggak pernah ngajak gue ngobrol lagi. Dan setiap pulang sekolah, dia naik Jet Pribadi, agar tidak berpapasan sama gue yang jalan kaki.

Iya, dia menghindar setelah gue mengakui bahwa gue mencintainya. Gue kecewa, ternyata sifatnya tak sedewasa umurnya. Oh.. Bu Ningsih.

***

Cerita di atas, bikin gue pengin berbagi sesuatu ke kalian. Iya, tentang ungkapan cinta dan konsekuensinya.

Jadi, menurut pemahaman gue, ungkapan cinta itu NGGAK SELALU berarti nembak. Itulah kenapa, gue suka heran kok ada aja orang yang cinta, tapi nggak berani mengakuinya. Ada yang takut ditolak, ada yang takut jadi berjarak. Padahal  sekali lagi, bilang cinta, bukan berarti nembak. Bilang "aku cinta kamu", bukan berarti "kamu mau jadi pacarku nggak?"
Karena itu pengakuan atas sebuah rasa, bukan ekspresi atas sebuah asa.

Yang lebih nyebelin lagi adalah oknum-oknum yang tukang ge'er. Gara-gara ada orang yang nggak dia suka bilang cinta ke dia, lalu dia ngabur gitu aja. Oknum-oknum yang kayak gini yang bikin orang jatuh cinta, memilih untuk diam saja.

Mari kita berpikir secara lebih dewasa. Coba kita ubah sudut pandang kita mengenai orang yang mengucapkan kata cinta. Jangan anggap sebuah ungkapan cinta itu sebagai tembakan, tapi sebuah pujian.

Kenapa dia cinta ke elo? Pasti dia melihat hal-hal yang menarik dari elo. Itu pujian.
Kenapa dia cinta ke elo? Pasti dia menilai elo bisa membuat dia nyaman. Itu pujian.
Kenapa dia cinta ke elo? Pasti dia berpikir elo spesial. Itu pujian.

Nah, dari fakta-fakta di atas, bagian manakah dari ungkapan cinta yang membuat lo tersinggung? Gak ada. Lalu kenapa lo harus menghindar kalo orang yang gak lo suka memberi sebuah pujian ke elo? Jangan jadi makhluk yang sok terlalu berharga, di mana cuma mau menerima pujian dari orang yang elo suka aja.

Cinta itu adalah anugerah Tuhan yang nggak bisa diatur oleh pikiran. Kalo ada orang yang cinta, itu bukan manusia yang menghendaki. Hatinya yang terjatuh sendiri. Dia jatuh cinta kepada orang yang kadang tak dia duga. Dan buat lo yang belum pernah jatuh cinta, gue kasih tau: Cinta itu bisa jadi beban di hati, kalo belum pernah diakui. Itulah kenapa, orang yang jatuh cinta, cenderung ingin mengungkapkan perasaannya. Bukan.. Bukan untuk memilikimu, tapi cuma ingin merasa lega aja dulu.

Nah, terus gimana kalo abis ada orang yang bilang cinta ke kita?

Ya ucapin makasih aja. Gak ada tendensi untuk bilang "aku juga cinta" atau "maaf, aku gak merasakan hal yang serupa" kok.

Setiap orang berhak untuk mencintai, lalu mengakui. Nah, untuk urusan memiliki, baru butuh sebuah kesepakatan. Lalu bagaimana agar kesepakatan itu terwujud? Ya kalian berdua harus punya perasaan serupa. Kalo tidak ada perasaan serupa? Ya lanjutkan hidup, tanpa perlu terbebani oleh ungkapan cintanya. Anggap saja itu sebuah pujian yang bisa kamu terima, tanpa perlu respon spesial juga.

Gue kasih tau serunya kalo ada orang yang ngungkapin cintanya. Nikmati aja.. Biarkan dia membuktikan apa yang dia ucapkan, dengan perbuatan yang nyata. Tanpa perlu lo minta. Kalo emang dia cinta, dia akan terus berjuang ke depannya. Tapi kalo cintanya di bibir saja, nanti dia juga akan lelah dan bosan berjuang. Wajar.. (Baca: Kadang orang juga salah mengartikan perasaannya.) Orang yang beneran cinta, tak akan lelah untuk berjuang, karena kebahagiaan orang yang dicinta, merupakan sumber energinya.

Lalu, apakah kita harus terus membiarkan orang yang kita cinta itu terus berjuang? Di saat segala perjuangannya benar-benar tak bisa membuat hati kita luluh?

Jawaban gue, iya.. Kalo dia berjuang untuk selalu membahagiakan kita. Jangan ditolak kebaikan-kebaikannya. Tapi, kalo dia meminta kita untuk menjadi miliknya, di saat kita gak merasa cinta, silakan tolak dia, dan minta dia berhenti saja. Toh, dia harus sadar bahwa MENCINTAI dan MEMILIKI adalah dua misi yang berbeda. Mencintai adalah ekspresi hati, sedangkan memiliki adalah ekspektasi ego.

Cinta memang tak bisa dipaksakan. Tak bisa dipaksakan untuk mati, dan tak bisa dipaksakan untuk tumbuh. Jangan menerima dia cuma karena kasihan saja. Karena, nantinya lo akan menyakitinya juga, dengan perasaan palsu yang lo berikan ke dia.

"Bang.. Kalo nanti aku baikin dia padahal aku gak suka, nanti aku dicap tukang PHP gimana?"

Jangan takut. Orang-orang yang suka nuduh lo PHP di saat dia gagal memiliki elo, itu bukan salah elo. Itu salah mereka,  yang berharap untuk memiliki elo. Sehingga, saat mereka gagal memiliki elo, mereka kecewa ke elo. Lalu nuduh elo jahat, karena tak bisa menerima mereka setelah sekian banyak perjuangan yang mereka kasih. (Baca: Dia PHP, atau Lo Yang Ngarep?)

Biarin aja orang kayak gitu pergi, dengan apapun yang mereka pikirkan tentang lo untuk menghibur diri. Salah sendiri selalu mencoba untuk ngasih, tapi berakhir dengan pamrih.

Oke.. This is the end of the post. Semoga mencerahkan. Bagi yang jatuh cinta, jangan takut buat mengakui. Bagi yang abis dikasih ucapan cinta, jangan buru-buru menjauhi.

Btw, lo pernah bilang cinta terus dijauhi juga? Share dong ceritanya!


Minggu, 06 Maret 2016

Alasan-alasan Paling Menyakitkan Buat Putus


Sepanjang karier gue berasmara, gue udah sering sekali patah hati. Dan sebagian besar dari patah hati itu, adalah patah hati di saat gue belum sempat memiliki. Tapi begitulah cinta. Kadang dia datang di saat tak terduga, lalu melukai hati di saat kita terlena. Itulah kenapa, sekarang gue milih untuk berwira-asmara. Iya, berusaha mencintai diri sendiri.

Di postingan ini, gue mau berbagi beberapa pengalaman gue patah hati karena diputusin pacar, maupun calon pacar. Gue bakal bahas 5 alasan putus paling menyakitkan dalam sejarah gue berasmara. Semoga, lo nggak ngalamin juga.

Kita Tuh Nggak Pernah Cocok
Dulu gue suka bawain makanan favorit pacar gue setiap kali gue balik liputan. Hal itu sengaja gue lakuin, biar pacar gue selalu nungguin kedatangan gue. Suatu sore yang cerah, gue dateng ke rumah pacar sambil bawa Bakso urat favorit dia. Namun tak seperti biasanya, bakso itu tidak dia terima secara antusias. Dia hanya diam, meletakkan bakso itu di meja, tanpa dibuka kemasannya.

Melihat gelagat aneh itu, gue langsung bingung.
"Kamu kenapa?"

"Gapapa." Jawab pacar gue singkat, padat, dan jutek.

"Kok baksonya gak dimakan?"

"Gak laper."

Mendengar jawaban pacar gue itu, gue gak langsung percaya gitu aja.

"Tumben.. Kenapa sih? Lagi sakit, ya?" Sambil bertanya, gue pake helm gue, lalu berjalan menuju ke motor sambil bilang, "aku beliin obat dulu ya."

Belum juga dua langkah gue berjalan, pacar gue manggil, "aku mau putus."

Kalimat barusan membuat gue serasa diserang stroke di siang bolong. Kaki lemas, badan terasa dingin, dan bibir miring sebelah.

"Ha? Putus? Salahku apa?"

"Bukan salahmu kok. Kamu gak ada salah apa-apa." Jawab pacar gue sambil menaikkan salah satu kakinya ke kursi, dan menggigit-gigit tusuk gigi.

"Kalo aku gak salah, kenapa kamu minta putus?" Gue lepas helm, gue kibas-kibasin rambut secara slow-motion, sambil menatap matanya dalam-dalam.

"Aku ngerasa, kita tuh nggak pernah cocok."

***
Yes.. Absolutely, itu adalah alasan yang bullshit sekaligus menyakitkan.

KALO NGGAK PERNAH COCOK, KENAPA BARU NGERASA NGGAK NYAMAN SETELAH SETAHUN PACARAN?
KALO NGGAK PERNAH COCOK, KENAPA PERNAH SALING MEMBAHAGIAKAN?
KALO NGGAK PERNAH COCOK, KENAPA LEONARDO DICAPRIO DAPET PIALA OSCAR?!
Oke.. Maaf, kelepasan.

Maksud gue, manusia di bumi ini karakternya unik-unik banget. Berkat kemampuan Tuhan yang maha kreatif, kita semua punya kombinasi karakter, kecerdasan, ego, yang beda-beda levelnya. Sehingga, nggak bakal ada 2 manusia yang persis kecocokannya. Akan selalu ada bagian dari karakternya yang berseberangan. Nah, di situlah gunanya cinta, menyeimbangkan semua. Mengikis ego, sehingga tidak keras kepala, menurunkan kecerdasan, sehingga setara dengan pasangannya, menambah kesabaran, sehingga pasangan jadi lebih nyaman.

Dengan hilangnya rasa cinta, segala toleransi itu akan hilang begitu saja. Lalu, baru deh merasa bahwa si dia bukanlah orang yang cocok. Tapi kadang manusia terlalu gengsi untuk menyatakan cinta, maupun menyatakan bahwa cintanya sudah hilang begitu saja. Sehingga mereka membuat-buat alasan yang terkesan tidak begitu egosentris, tidak melankolis, dan sok logis, tapi bego. Diputusin dengan alasan kayak gini, emang menyakitkan. Tapi begitu kita sadar ini cuma alasan yang dibuat-buat, niscaya kita akan cepat move on, coz we realise that they're not worth it.

Bosan
Diputusin dengan alasan "bosan", memang menyakitkan. Dulu, waktu gue diputusin dengan alasan ini, gue langsung kepikiran, "jangan2, gue yg membosankan?"

Berkat diputusin dengan alasan semacam itu, gue pun sempat mencoba untuk selalu berinovasi agar tidak membosankan. Sehingga, setiap kali gue PDKT, gue selalu bawa konsol game, mesin dingdong, dan meja billiard buat dimainin bareng gebetan.

Tapi memang, diputusin dengan alasan bosan, menyisakan luka psikologis yang cukup dalam di diri kita. Kita akan kehilangan kepercayaan diri, kita akan merasa rendah diri, dan bagi yang mentalnya nggak kuat, mungkin akan jadi kapok mencintai lagi.


Siapa yang bisa berjuang demi cinta, saat dia kehilangan kepercayaandirinya? Saat dia dihantui kalimat "kamu tuh membosankan!" dalam batinnya. Wahai orang-orang yang merasa bosan dengan pasangan, coba baca artikel ini. Kebosanan dengan pasangan, jangan lo turutin. Kalo lo turutin, maka sampe alam baka juga lo gak bakal nemuin pasangan yang awet.

Dijodohkan/Tak Direstui
Bayangin sedihnya, udah jalan bertahun-tahun bersama, melakukan hal-hal seru berdua, tumbuh bersama, dewasa berdua, lalu harus berpisah karena pilihan orang tua.

Iya, gue pernah mengalaminya. Memang sakitnya luar biasa, terpaksa berpisah saat kita masih saling mencintai. Terpaksa membunuh perasaan yang berdua kita pelihara selama ini. Rasanya tuh kayak dipaksa ngebunuh dedek bayi yang masih imut dan gak berdosa. Susah buat tega.

Itulah kenapa, alasan "tak direstui" masuk ke dalam daftar ini. Siapa yang tak kesakitan, bila harus dipisahkan dengan orang yang selalu jadi kebutuhan? Siapa yang tak tersiksa, di saat paru-parunya, tak boleh lagi menghirup udara? But this bitter truth is still around. You've gotta'be ready.

Ternyata Aku Gak Bisa Ngelupain Dia
Gue pernah ngedeketin cewek, berbulan-bulan lamanya untuk membuat dia kembali ceria, sejak dia putus cinta. Segala upaya udah gue lakuin, agarmantannya bisa dilupain. Sampai akhirnya, gue bisa membuat dia tertawa. Itu adalah hari yang cerah rasanya. Meski tak ada matahari, tapi tawanya memberi kehangatan tersendiri.

Hari demi hari kami lewati bersama. Gue jadi semakin sering mendengar tawanya. Dan tawanya itu semacam mengandung zat adiktif, sehingga gue kecanduan untuk terus membuatnya ketawa. Sampai akhirnya, tawa itu hilang kembali, saat mantan cewek itu menghubunginya lagi.

Tuh cewek minta gue buat mundur, dengan alasan hatinya masih tertinggal bersama mantannya. Dan segala upaya gue untuk membuat dia tertawa, sia-sia. Di titik itu gue nyadar, sering membuat dia ketawa belum tentu berarti bisa membuat si dia bahagia. Fakta ini memang menyakitkan, tapi hati juga tak bisa dipaksakan.

Tanpa Alasan
Poin terakhir ini adalah yang paling kampret dibanding alasan-alasan putus di atas. Pernah nggak, suatu hari pacar lo tiba-tiba ngilang? Susah dihubungi, dan gak bisa dicari? Padahal, sehari sebelumnya, kalian masih bahagia bersama. Padahal, kemarin dia masih bilang cinta. Padahal, sebelum tidur dia masih sempat menyapa.

Ditinggalkan tanpa alasan, biasanya membuat orang sangat susah untuk move on. Karena si korban, akan selalu disiksa oleh rasa penasaran.

"Aku salah apa ya?"
"Aku kurang apa ke dia ya?"
"Masa punyaku terlalu kecil sih? Enggak ah.."

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan selalu mengganggu pikiran. Sehingga, otomatis si kampret yang tiba-tiba kabur itu pun selalu ada dalam ingatan. Iya, disiksa oleh rasa penasaran, kadang lebih menyakitkan dibanding disiksa oleh penyesalan.

Nah, untuk lo-lo yang berniat untuk berpisah dengan pasangan, tolonglah jangan gunakan alasan-alasan semenyakitkan itu. Berpisah doang pun sudah sangat menyakitkan. Jangan ditambah dengan alasan-alasan yang bisa membunuh mantan pelan-pelan.

Tapi alasan putus yang menyakitkan namun jujur ini masih kalah ganas sama alasan putus yang dibuat-buat, seperti "Kamu tuh terlalu baik buat aku". Gue gemes sama orang-orang yang make alasan aneh-aneh buat putus. Gue yakin, mereka takut dianggap jahat saat harus mengakui bahwa perasaannya ke pasangan sudah tidak ada. Padahal kebohongan maupun diamnya mereka untuk memutuskan pasangannya, malah lebih bejat rasanya. Tapi mereka mana peduli! Iya, tanpa cinta, memang tinggal ego yang berbicara. 

Kalo lo, paling sakit pas diputusin dengan alasan apa?

Kamis, 04 Februari 2016

Jika Orang Sedang Jatuh Cinta

Ngomongin tentang jatuh cinta, mungkin susah buat dipahami oleh orang-orang yang sedang tidak merasakannya. Tapi dari apa yang pernah gue alami, jatuh cinta itu ajaib. Hari ini gue mau nulis tentang jatuh cinta, agar orang-orang yang sudah lama tak mengalaminya, tidak lupa rasanya. Gue percaya, kadang ada beberapa orang yang perlu didorong dulu, agar terjatuh dalam cinta.

image by: gizmodo

Jatuh cinta itu bisa mengubah kita
Tanpa kita sadari, saat kita naksir sama seseorang, kita akan berubah. Berubah menjadi tipe orang yang disukai oleh gebetan. Misal, kalo kita biasanya nggak doyan brokoli, saat gebetan masakin brokoli, mendadak kita jadi suka makan brokoli, jus brokoli, atau bahkan rujak brokoli. Mendadak kita merasa, Brokoli adalah anugerah terindah dari Tuhan.

Jatuh cinta bisa mengubah pribadi kita tanpa kita sadari, karena kita bisa dengan senang hati melakukan hal-hal yang dulunya kita benci. Jatuh cinta bisa membuat kita yang benci dengan omelan, menjadi rindu bila sehari saja tak mendengarkan ocehan. Cinta bisa pelan-pelan mengubah kita menjadi pribadi yang berbeda. Iya, jatuh cinta bisa membuat kita menjadi manusia yang munafik. Mendorong kita melakukan sesuatu yang dulunya kita tidak mau.

Jatuh cinta itu tak peduli dengan dunia
Orang yang sedang jatuh cinta tak akan peduli dengan kata orang. Orang mau bilang pasangan itu alay, orang mau bilang pasangan itu norak, orang mau bilang pasangan itu haram, mereka tak akan peduli. Karena mereka hanya peduli dengan satu hal: bahagia. Iya, selama mereka bahagia berdua, mereka tak akan terpengaruh dengan ucapan dunia. Itulah kenapa, kadang orang yang sedang jatuh cinta cenderung menjauhi/dijauhi teman-temannya. Karena mereka mendadak jadi keras kepala kepada teman-temannya, namun lunak hati kepada pasangannya.

Orang yang jatuh cinta, setiap hari isi otaknya cuma si dia. Setiap saat pengin menyapa. Setiap saat pengin menghubunginya. Karena menurut orang yang sedang jatuh cinta, nggak ada orang lain di dunia yang bisa menghilangkan kesepian di hatinya, kecuali orang yang dia cinta. Dia akan dengan bangga mengumumkan kepada dunia, siapa orang yang dia cinta, walaupun belum tentu orang itu jatuh cinta juga kepadanya.

Jatuh cinta itu menghapus kecerdasan
Gue percaya, orang yang benar-benar jatuh cinta tak akan bisa menggunakan logika. Akan banyak hal bodoh yang dia lakukan tanpa kesengajaan. Kadang, hal itu terjadi karena tekanan diri untuk selalu terlihat sempurna, hingga akhirnya malah kacau jadinya. Misal, pengin ngedate di bioskop doang, pake stelan jas dan sepatu pantofel. Dia berpikir, dengan pakaian semacam itu, dia akan terlihat sempurna. Tapi pada kenyataannya, itu adalah keputusan bodoh untuk memakai pakaian formal di lingkungan kasual.

Jatuh cinta yang telak, bisa meningkatkan kadar kebodohan pelakunya. Biasanya karena orang yang jatuh cinta itu akan terlalu gugup saat bertemu orang yang dicinta. Di situlah kebodohan menguasai kepalanya. Kadang, dalam hati pengin bilang, "Kamulah wanita tercantik di dunia."

Yang muncul di bibir adalah, "Kamu hebat ya, bisa makan pake tangan."

Tapi itulah cinta.. Kalo belum bisa membuat kita kehilangan isi otak, artinya  kita belum jatuh cinta dengan telak.

Jatuh cinta itu bisa mengajak berbuat hal-hal gila
Orang yang jatuh cinta dengan kadar tinggi, akan cenderung melakukan hal-hal yang nggak wajar. Misal, cuma karena gebetan nggak bales chat 1 jam doang, dia bakal duduk mojok di kamar, merenung, sambil mendengarkan lagu "Hampa" - Ari Lasso. Sejam tak berkabar dengan gebetan, dia merasa sangat tersiksa oleh rasa kehilangan.

Orang yang sedang jatuh cinta, bisa melakukan pengorbanan-pengorbanan yang tak wajar. Mereka rela tak makan cuma untuk membelikan obat pasangan yang sedang kesakitan. Mereka rela untuk tak jajan, untuk membelikan kado pasangan. Mereka rela tak tidur, untuk menemani begadang pasangan. Rela tak istirahat meski esok hari harus melaksanakan kewajiban.

Orang yang sedang jatuh cinta, bisa diam-diam mengambil foto-foto profile di sosmed gebetannya. Lalu foto itu diedit pake photoshop dan ditempelkan dengan fotonya sehingga terlihat sedang bersanding berdua. Itu memang hal gila, tapi bisa membuatnya bahagia.

Jatuh cinta itu....

(silakan isi sendiri di kolom komentar, ya!)

Itulah kira-kira hal-hal yang dialami oleh orang-orang yang sedang jatuh cinta sesuai yang gue inget. Semoga orang yang sudah lama tak jatuh cinta, bisa kembali tertarik untuk menghidupkan kembali hatinya.

Tapi, kalo ada temen lo yang mengalami ciri-ciri di atas, tolong dimaklumi, jangan dijauhi. Orang jatuh cinta itu nggak menular, mereka butuh bimbingan, agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ciao!

Minggu, 08 Maret 2015

Terlalu Posesif, Bikin Poseshit

Kemarin gue iseng main hashtag di akun twitter gue. Hashtagnya adalah #Poseshit yang isinya sebenernya menyindir kelakuan orang-orang yang terlalu posesif sama pasangannya. Awalnya gue ngetwit begini:


Tapi tiba-tiba temen-temen followers di twitter langsung pada tanggap dan ikut curhat pake hashtag #poseshit.


Sebagian dari mereka mengakui kalo yang ditweetin itu adalah true story, alias pacar mereka seposesif itu. So, hari ini gue bakal bahas efeknya sifat posesif dalam pacaran.

Dalam segala bidang, apapun yang berlebihan tentunya nggak baik. Bahkan misal itu kegiatan positif sekalipun. Misal, berlebihan makan, bisa bikin obesitas. Berlebihan olahraga, bisa bikin cidera. Berlebihan ibadah, bisa bikin lupa urusan dunia. Nah, dalam urusan cinta juga gitu. Saat rasa sayang terlalu berlebihan, pastinya akan memberi efek yang tidak menyenangkan. Orang yang terlalu sayang kepada pasangan akan cenderung menjadi:

1. Over protektif
Karena dorongan rasa sayang, akhirnya bikin orang itu akan mencoba menjauhkan orang yang disayang dari hal-hal yang dianggap bisa membahayakannya, atau membahayakan hubungan mereka. Mulai dari hal yang wajar, misal dia melarang pacar main malem. Sampai ke hal yang tidak wajar, misal dia melarang pacar bergaul sama teman lawan jenis.


Over protektif merupakan sifat yang tidak sehat dalam pacaran. Si pasangan bisa merasa hidupnya terlalu dibatasi. Mungkin memang benar, tujuan si over protektif itu menjauhkan pacar dari hal-hal yang merugikan. Tapi mungkin benar juga, tujuan si over protektif ini adalah mencoba mendominasi si pacar secara berlebihan untuk muasin egonya.

Kasian si pacar, dalam hidup kan kebutuhan untuk berkomunikasi nggak cuma sama pasangan doang. Dia juga pengin mengobrol dengan teman-temannya, dia juga pengin seru-seruan dengan dunianya. Mentang-mentang pacaran, bukan berarti dunia berasa milik berdua. Kita tetap butuh orang-orang di luar lingkup hubungan. Biar apa? Biar kalo lagi berantem sama pasangan nanti, kita nggak sendirian.

2. Over posesif
Selain terlalu 'melindungi' pasangan, terlalu sayang juga bisa bikin orang menjadi over posesif (merasa terlalu memiliki). Orang yang over posesif biasanya akan terlalu 'menempel' ke pasangan. Dia akan menunjukkan kepada dunia bahwa si pasangan adalah miliknya. Biasanya, dia juga bakal maksa pasangan buat mengakui ke publik bahwa dia sudah ada yang punya. Misal:

"Sayang.. Tolong ganti profile picture semua akun media sosial yang kamu punya dong."

"Pake foto apa sayang?"

"Pake foto kita berdua sedang ciuman. Biar nggak ada yang genitin kamu di internet."

"Sayang.. Tolong gilas saja aku pake becak."

Ya, orang over posesif bisa membuat keputusan-keputusan yang cenderung gila. Bahkan, over posesif juga bisa membuat seseorang menjadi gampang cemburu. Misal:

"Sayang, pinjem hape kamu!"

"Buat apa sayang?"

"Aku mau ngomelin cowok yang nge-Love moment kamu di Path! Kurang ajar, udah tau pacar orang masih di-Love segala!"

"Sayang, infus aku pake Wipol, plis.."

Hal-hal semacam itu akan membuat pasangan merasa malu kepada orang-orang yang melihat kelakuan pasangannya. Kalo terus terjadi, si pasangan bakal kehilangan teman karena teman-temannya akan menjauh, takut diomelin pacarnya. Sedangkan bagi pasangan yang diposesifin sendiri juga bakal ngerasa nggak dipercayai. Lalu buat apa punya hubungan kalo nggak punya kepercayaan?

3. Drama
Terlalu sayang biasanya terjadi pada pasangan yang masih seumur jagung pacarannya. Di mana rasa cintanya masih menggebu-gebu. Mereka yang baru dimabuk cinta, biasanya juga berharap untuk menjalani hubungan seindah cerita cinta yang mereka tonton di film-film atau TV. Iya, mereka akan cenderung menjalani hubungan penuh drama. Misal, obrolan sehari-hari bertaburan gombal.

"Sayang.. Meski ada badai topan di bumi ini, aku akan selalu bersamamu hingga mati."

Yah, walaupun pada prakteknya bisa jadi gini:

"Sayang.. ke sini dong.. Aku mau martabak!"

"Ntar ya sayang.. Masih gerimis nih."

Selain bertaburan gombal, orang drama kalo ngambek juga menjijikan. Biasanya mereka berharap seluruh dunia tau tentang masalah yang sedang mereka hadapi. Mereka akan bertengkar di tempat umum, baik itu di dunia nyata, maupun perang di media sosial. Mungkin menjadi pusat perhatian saat bertengkar itu membuat mereka merasa seperti tokoh utama di drama Korea. Tapi faktanya, justru orang-orang kesal karena dipaksa melihat/mendengar kata-kata kotor yang saling mereka lemparkan.

Atau kadang mereka berbuat sesuatu yang ekstrim dramanya saat bertengkar, misal upload poto tangan yang mau disilet ke media sosial dengan caption, "Pokoknya kalo aku mati, salahin dia!"

Sedangkan pasangannya juga upload poto selfie di rel kereta dengan caption, "Pokoknya ini semua salah dia!"

Kalo gue jadi teman orang semacam ini di Media Sosial sih, gue bakal makin kompor-komporin satu sama lain, terus gue tonton lanjutannya sambil ngemil paha sapi hidup-hidup.

Oke.. kayaknya itu aja dulu yang bisa gue share hari ini. Semoga postingan ini mampu bikin orang yang terlalu sayang, tidak melakukan hal-hal gila seperti yang gue sebutin di atas. Karena kembali lagi, hubungan itu yang ngejalanin berdua. Sebaiknya hubungan itu bisa bikin nyaman dua-duanya. Kalo kamu nggak punya pasangan, kamu akan kehilangan sesuatu dalam hidup. Kalo kamu punya pasangan posesif, kamu akan kehilangan hidup.

Ya udah, dilanjut deh, baca tweet-tweet #Poseshit dari teman-teman ini, biar yang posesif makin paham kalo tingkahnya itu konyol:



Kalo kalian mau curhat soal eneg-nya ngadepin orang posesif, silakan share di comment box ya! Ciao!

Kamis, 29 Januari 2015

Pandangan Orang Dewasa Tentang Asmara

Kemarin gue nembak cewek yang udah cukup lama gue deketin. Respon cewek itu kaget banget waktu gue tembak. Soalnya selama gue deket sama dia, gue nggak pernah ngegombal ataupun ngomongin soal cinta. Yang gue lakuin justru nyoba nunjukin perasaan gue dengan perbuatan nyata, bukan dengan kata cinta. Namun tampaknya dia nggak cukup peka. 

Endingnya waktu gue tembak dia jawab, 

"Sorry.. Gue nggak bisa nerima elo jadi pacar gue. Gue emang nyaman sama elo, gue suka kalo lo anterin makanan, gue suka kalo lo isiin pulsa, dan gue suka cara lo nguras jamban gue. Tapi, selama ini gue cuma nganggep elo sebagai om gue sendiri." Ucapnya sambil sesekali mengelap ingusnya pake rok seragam sekolahnya yang berwarna merah itu.

Gue terdiam. Rasa malu, kecewa, sedih, lega, bercampur jadi satu di dada gue. Gue pun pulang dengan segala perasaan yang menyesakkan dada itu.

Pengalaman di atas bukan pengalaman satu-satunya gue ditolak cewek. Dan rata-rata pada beralasan gue tuh nggak romantis, atau gue tuh membosankan. Mungkin itu salah gue juga, gue udah nggak seaktif zaman gue masih belia dulu. Dan akhirnya gue masuk ke fase dewasa yang intinya, "The more you get old, the more you hate bullshit". Nah.. Gue di fase itu, gue benci basa-basi. Gue udah bosan dengan lingkaran setan: 

Kenalan-PDKT-Pacaran-Ilfeel-Putus-Kenalan lagi, gitu terus sampe sapi bisa kayang.

Adaptasi adalah hal yang tidak mudah dan melelahkan. Harus membuka diri lagi kepada orang baru, harus menceritakan pengalaman yang sudah terlalu muak untuk diceritakan ulang, harus mengenal keluarga si pasangan baru lagi, membuka hal-hal paling memalukan dari dalam diri kepada pasangan baru lagi agar dia bisa mengerti. Capek! Dan bagian paling menyebalkan adalah, hal itu buang-buang waktu.


Kadang remaja pada salah paham, mereka ngira orang dewasa itu membosankan atau nggak asik. Gue lurusin dulu yah.. Orang dewasa itu masih asik kok, tapi sekarang mereka udah nggak mau lagi asik dengan cara remaja yang penuh basa-basi.

Orang dewasa udah nggak suka saling muji, saat nggak ada yang layak dipuji. Orang dewasa nggak mau ngasih harapan palsu bakal dateng ke acara tertentu di saat mereka memang nggak bisa dateng ke acara itu. Orang dewasa nggak akan buang-buang waktu untuk melakukan hal yang mereka tidak suka. Kejujuran semacam itu kah yang kadang kalian anggap sebagai "ketidak-asikan"?

Nggak apa-apa dibilang nggak asik, setidaknya orang dewasa sudah bisa membedakan mana yang diinginkan dan mana yang dibutuhkan. Setidaknya dengan begitu, orang dewasa tau mana yang perlu dilanjutkan, dan mana yang perlu ditolak mentah-mentah dari awal.

Loh? Apa asiknya bisa membedakan mana yang diinginkan dan mana yang dibutuhkan?

Gue bakal jelasin di bawah.

Yap, pengalaman-pengalaman ditolak itu bikin gue mikir bahwa ada banyak miskonsepsi tentang cara pemilihan pasangan yang dilakukan orang-orang. Nah, gue mau bahas dari segi cewek dan cowok nih. Kita mulai dari cewek:

1. Doyan Gombalan
Sesuai pengalaman gue, sebagian cewek lebih mudah hanyut kepada cowok yang doyan muji mereka dibandingkan memberikan perhatian yang lebih nyata. Sebagian cewek lebih mudah tertipu oleh kata-kata dibanding memperhatikan perbuatan orang yang berkorban untuknya. Sebagian cewek lebih memilih cowok yang memberikan bunga mawar nan cantik kepadanya, dibandingkan pria yang memberikan jaket di saat suhu dingin melanda.

Faktanya, memang sebagian cewek lebih mudah jatuh cinta kepada cowok yang bilang, "Cuma kamu cewek di Bumi ini yang aku cinta. Bagiku, kamulah pusat dunia. Tanpa kamu, aku merasa bagai biji tanpa batang, nggak guna". 

Dibandingkan cowok yang bilang, "Aku punya banyak prioritas dalam hidup, salah satunya adalah kamu, tapi kamu bukan yang pertama. Yang lebih utama adalah karier dan keluarga". Gue yakin sebagian cewek bakal komentar, "Dasar cowok nggak romantis!" saat dikasih pengertian semacam itu.

Tapi sebagian cewek emang nggak nyadar bahwa gombalan atau pujian itu hal yang terlalu murah untuk didapatkan. Seorang cowok brengsek bisa ngegombalin 4, 5, atau 6 cewek berbeda dengan gombalan yang sama atau bahkan di kurun waktu yang sama.

Sedangkan perbuatan nyata meski tanpa kata cinta, adalah hal termewah yang bisa didapatkan wanita. Karena dibalik setiap usaha seseorang, pastinya ada pengorbanan yang dia lakukan, dan pengorbanan itu tak bisa diuangkan.

Nah, orang yang mencintai dengan cara MELAKUKAN SESUATU itu nggak gampang. Hal itu menghabiskan waktu dan energi lebih banyak dibandingkan cuma menggombal. Makanya, tukang gombal lebih gampang selingkuh sama cewek-cewek polos pecinta gombalan karena hal itu nggak melelahkan. Sedangkan cowok yang lebih suka memberi perhatian nyata, nggak bakal kuat membahagiakan lebih dari satu wanita di kurun waktu yang sama. Karena lagi-lagi, itu adalah aktivitas yang melelahkan. 

Rumusnya, banyak muji = banyak bohongnya. Banyak janji = banyak ingkarnya.

So girls... Masih doyan gombalan kah?

2. Doyan Cowok Yang Selalu Romantis
Sebagian cewek emang suka dipuja.. Suka banget dikasih kejutan. Ya, sebagian cewek sangat menginginkan kisah cinta yang mereka alami itu bakal seindah cerita di film romance favorit mereka. Padahal hidup itu nggak bisa selalu romantis, bahkan lebih banyak realistis. Iya, aspek hidup yang bakal dihadapi berdua itu nggak cuma soal cinta. Hidup perlu uang, perlu makan, perlu tempat tinggal, dan itu semua nggak bisa ditebus dengan cinta doang.

Cowok yang bertanggungjawab cenderung membagi-bagi fokus hidupnya kepada banyak hal, untuk mengimbangkan semua aspek hidupnya. Itulah kenapa, mereka cenderung sibuk dan cuek sama pasangan di saat mereka sedang mengusahakan kehidupan yang lebih baik. So, mereka mungkin bakal romantis di saat tertentu. Jadi jangan harapkan pria bisa romantis setiap hari seperti saat kalian masih pacaran dan belum bisa ngasilin duit sendiri.

Pria yang doyan selingkuh itu biasanya pengangguran. Karena dia punya banyak waktu luang dan energi yang tersisa. Sedangkan orang sibuk ngapain selingkuh? Satu pasangan aja jarang disentuh.

Sedangkan cowok:

1. Anti Cewek Matre Tapi Aslinya Minder
Diminta bayarin makan malem doang, udah nuduh pacarnya matre. Ditanya udah punya apa buat modal nikah, langsung nuduh pacarnya matre. Pacar minta pulsa saat ditangkap polisi, langsung nganggep matre.

Cowok-cowok minder kayak gini yang perlu belajar lagi artinya matre dan realistis. Kalo lo ninggalin cewek yang menanyakan jaminan masa depan, artinya elo cowok yang minder sama masa depanmu sendiri. Bahkan sangking takutnya sama masa depan, elo sampai ninggalin orang yang mengingatkan soal masa depan.

Cewek yang menanyakan jaminan masa depan itu bukan matre, tapi realistis. Cewek matre itu adalah cewek yang udah minta dibiayain segala keinginannya di saat dia belum jadi apa-apa.

Cewek realistis wajar dong mempertanyakan jaminan masa depan, dia kan kelak juga bakal jadi partner dalam hidup. Dia perlu tau gaya hidup macam apa yang akan kalian jalani, sehingga dia bisa mempertimbangkan, dia bisa menyesuaikan gaya hidup itu atau nggak. Dia bisa menyarankan, lo perlu berjuang lebih keras sebelum nikah atau nggak.

Gue percaya, wanita baik itu akan rela untuk hidup menderita sama pria yang dicintainya, tapi pria baik tidak akan rela membiarkan wanita yang dicintainya hidup menderita. Think about it~

2. Fisik Adalah Segalanya, Tapi Pengin Bahagia
Sebenernya nggak cuma cowok sih, sebagian cewek juga begitu. Malah, sebagian manusia pengin punya pasangan yang cakep, atau rupawan. Tapi apakah memang itu yang dibutuhkan?

Kadang dalam memilih pasangan kita lupa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan, sampai akhirnya mendahulukan keinginan dibanding kebutuhan, yang berujung pada kegagalan hubungan.

Contohnya gini, keinginannya punya pasangan yang cakep, tapi kebutuhannya punya pasangan yang selalu perhatian. Sayangnya, pasangan yang perhatian ini nggak memiliki tampang yang cakep. Dan anehnya, sebagai manusia kita kadang malah memilih orang yang tampangnya cakep dibanding orang yang bertampang biasa aja namun bisa ngasih perhatian.

Nah, di titik ini artinya kita sudah mendahulukan keinginan dibandingkan kebutuhan. Akhirnya pun bisa ditebak, hubungan itu nggak bakal bertahan lama karena apa yang kita butuhkan nggak ada di dalam orang yang udah dipilih berdasarkan keinginan itu. Ya, tanpa perhatian, kita nggak bisa nyaman meskipun pasangannya rupawan.

So, dari point ini, gue mau menyarankan, "Jangan cari pasangan berdasarkan apa yang lo MAU, tapi yang lo BUTUH. Lo bisa bosen ama yang lo MAU, tapi lo nggak bisa lepas dari KEBUTUHAN".

Yap.. Segini aja cuap-cuap gue sore ini. Maaf kalo agak random. Ini nyolong-nyolong waktu kerja di kantor buat ngepost, biar pikiran lega dan nggak disesakin oleh ide-ide yang gue tumpahin di postingan ini. Semoga berguna!

Ciao!

Selasa, 09 September 2014

Ciri-ciri Gebetan Yang Gak Tertarik Sama Lo

Supri punya gebetan bernama Ningsih. Dia kenal Ningsih karena setiap hari Supri mengantarkan Tahu dagangan ibunya ke warung Ningsih. Sejak pertama melihat Ningsih, Supri sudah sangat tertarik. Meskipun saat itu Supri masih TK, dia meminta ibunya untuk melamar Ningsih. Dan Supri pun dibawa ke psikiater.

Meski Sudah 12 tahun Supri naksir sama Ningsih, tapi tampaknya tak ada perkembangan apa-apa. Supri tetap tak pernah berhasil menjadikan pacarnya, apalagi istrinya. Sebenarnya sangat terlihat jelas kalo Ningsih nggak suka sama Supri, tapi Supri tak bisa menyadari.

Nah, gue curiga di antara kalian ada yang pernah mengalami itu. Nggak bisa disalahin sih, orang jatuh cinta memang cenderung buta. Dan orang jatuh cinta, level ge'ernya bisa berjuta-juta. Misal orang yang dia sukai minjem pulpen doang, si orang jatuh cinta ini biasanya bakal mikir, "Wih.. Dia minjem pulpen gue. Pasti dia juga suka sama gue!"

Atau misal orang yang dia suka nebeng pulang sekolah, dia biasanya bakal mikir, "Wih.. Dia minta gue boncengin, pasti dia ngerasa nyaman sama gue!"

Atau bisa juga misal orang yang dia suka minjem duit, minjem mobil, dan minjem ATM, terus dibawa kabur ke luar negeri, si orang jatuh cinta ini pun mungkin bakal mikir, "Wih.. Dia bawa semua yang gue punya. Pasti dia pengin memiliki hati gue juga."

Oke, di sini gue hadir untuk memberikan pencerahan kepada kalian yang mungkin lagi jatuh cinta, dan dibutakan oleh cinta. Di bawah ini bakal gue share beberapa ciri-ciri gebetan yang nggak tertarik sama lo. So, biarpun lo lagi dimabuk cinta, lo bisa nyadar juga batas usaha lo seberapa. Biar nggak banyak waktu yang lo buang sia-sia buat berjuang sendirian demi si dia. Here they are:

1. Bales chat lama
Kalo gebetan lo kirimin pesan via chat/SMS terus dia selalu balesnya 1 jam atau 1 hari kemudian, bisa dipastikan kalo dia nggak tertarik sama lo. Kenapa? Karena lo nggak dianggap penting, makanya dia nggak menganggap chat lo perlu dibalas secepatnya.


Nah, saat lo nggak dianggap penting, artinya dia nggak tertarik sama lo. Soalnya, kalo orang tertarik sama lo, pastinya dia bakal menganggap lo sebagai orang spesial yang juga harus diperlakukan secara spesial.

2. Susah diajak ngedate
Supri mengajak Ningsih ngedate ke fly-over. Tapi Ningsih selalu menolak dengan 1001 alasan. Mulai dari dia sibuk gorengin tahu, sampe alasan dia sibuk ngupasin kerak bumi. Tapi Supri selalu menganggap alasan itu masuk akal. Supri tidak pernah menyerah. Setelah ratusan kali Ningsih nolak, akhirnya Ningsih mau juga diajak ngedate sama Supri di Fly-Over.

Sore itu Supri sangat bahagia. Dia sampe-sampe dia mandi pake parfum Hugo Boss biar Ningsih ngerasa sayang sama dia. Tapi mungkin dengan parfum sebanyak itu, Ningsih malah bakal mimisan lewat kuping.

Supri sudah di Fly-Over menanti Ningsih karena Ningsih bilang dia tidak mau dijemput. Mereka janjian ketemuan di Fly-over pukul 5 sore. Akhirnya Supri mengikuti saja kemauannya, dengan tetap on time tiba di sana. Sesaat kemudian, Supri melihat Ningsih dari kejauhan. Supri merasa sangat bahagia. Tapi, kebahagiaannya tak berlangsung lama. Ternyata Ningsih ngedate sambil membawa dua temannya. Akhirnya, kencan mereka sore itu tak seindah yang Supri bayangkan dulu. Ningsih malah ngobrol sama teman-temannya itu, dan Supri dicuekin mulu.

Nah, kalo di titik ini Supri belum ilfeel juga sama Ningsih, artinya Supri sudah dibutakan oleh cinta. Sebenarnya dengan sudah mengenal Supri selama belasan tahun, Ningsih tak perlu khawatir akan pertemuan itu. Jadi, Ningsih membawa teman-temannya dengan tujuan dia tak ingin membuat Supri berpikir bahwa pertemuan di fly-over itu adalah sebuah kencan. Kasian.

3. Nunjukin kalo dia suka sama orang lain
Ningsih sering update status yang tujuannya untuk nunjukin kalo dia suka sama cowok lain. Contoh:

"Aku kangen kamu mas.."
"Mas.. Jenggotmu itu lucu deh mas.. Ngangenin."
"Mas.. Tinggalkan istrimu buat aku, mas.."

Nah, Supri itu nggak punya jenggot, dan Supri juga nggak punya istri. Namun saat Supri melihat update status Ningsih, Supri masih nggak paham kalo itu tujuannya untuk membuat Supri mengubur dalam-dalam harapannya kepada Ningsih.

Saat Supri membaca update status Ningsih soal jenggot, Supri malah membuka celananya dan melihat isinya, Supri ngomong dalam hati, "Iya yah.. Jenggotku lucu juga.. Pantes kamu suka, Ningsih.."

Saat Supri membaca update status Ningsih yang minta gebetannya buat ninggalin istrinya, Supri malah komen, "Tidak.. Aku tidak akan menikahi siapapun selain kamu, Ningsih.. Jadi, kamu tak perlu memintaku meninggalkan istriku kelak. Karena istriku cuma kamu."

Melihat komen itu, Ningsih langsung menginfus dirinya sendiri pake cairan pembersih porselen.

4. Pasif
Pernah nggak lo ngechat orang, terus orang itu cuma jawab pake kata-kata yang pendek-pendek doang? Misal:

Lo: Hai.. Apa kabar kamu? Hari ini aku abis main futsal ngelawan Christiano Ronaldo loh. Terus lanjut main PS sama David Beckham. Sorenya aku dinner sama Scarlett Johanson. Seru deh!
Dia: Oh.

Atau,

Lo: Kamu kok gak ada kabar? Ke mana aja? Semoga kamu gak apa-apa ya..
Dia: Y

Selain bales chat pendek-pendek, dia juga nggak pernah nyapa duluan di saat lagi nganggur. Itu artinya, dia nggak tertarik sama lo. Soalnya, dengan dia nggak pernah nyapa elo, artinya elo nggak pernah ada di dalam pikiran dia. Dengan membalas chat lo pake kata-kata pendek, artinya dia berpikir bahwa kalorinya pun terlalu berharga buat dipake balesin chat lo. Masih kurang yakin dia nggak tertarik sama lo? Cinta emang nggak bisa dilogika, tapi jangan bego juga ya!

5. Dia bilang gak suka
Saat Ningsih sudah melakukan banyak kode yang nunjukin kalo dia bener-bener nggak tertarik sama Supri, tapi Supri masih ngejar-ngejar dia, akhirnya Ningsih ngasih tau kalo dia nggak suka sama Supri.

"Lo tau nggak sih? Kita itu nggak pernah cocok!"

"Maksud kamu apa, Ningsih?" Jawab Supri dengan nada melas.

"Kamu Libra, aku Aries. Kamu suka Merah, aku suka biru. Kamu makan nasi, aku fotosintesis. Kita itu nggak pernah sejalan! Paham gak sih?!" Ningsih mengucapkan kalimat itu dengan muka merah padam.

Mendengar penjelasan Ningsih, Supri diam beberapa saat, lalu menjawab, "Enggak."

"Emang capek ngomong sama lo! Udahlah.. Jangan ganggu gue lagi. Bye!" Ningsih pun pergi meninggalkan Supri. Dia dijemput om-om buncit bermobil mewah.

Supri diam di pinggir jalan tol dan melamun. "Ningsih, aku tau.. Pasti kamu cuma mau ngetest seberapa tangguh aku mengejarmu kan? Aku gak akan nyerah, Ningsih.. Nggak akan.. Hehehe!"

Oke.. Kalo masih ada di antara kalian yang berpikiran kayak Supri di point terakhir ini, mending lo segera dirukiyah deh. Gue yakin lo abis jadi korban pelet.

Inget.. Cinta itu nggak perlu dipaksa, cinta itu cuma perlu diyakinkan saja. Jangan pernah menghabiskan waktumu untuk berjuang sendiri. Bergerilya di medan perang yang tak pernah dihargai. Berkorban untuk orang yang tak pernah mengerti. Simpan tenaga dan usahamu untuk orang yang memang bisa diperjuangkan, kawan. Sehingga lo bisa mengerti makna dari kebahagiaan. Yaitu mendapatkan apa yang layak lo dapatkan. ;)

Okay.. Udah dulu postingan untuk hari ini. Gue harap, semoga tulisan gue hari ini bisa mencerahkan siapapun di antara kalian yang sedang dibutakan oleh asmara. Semoga kalian bisa memperjuangkan hal yang nggak sia-sia. Apa di antara kalian pernah punya gebetan yang kayak di atas? Point mana aja yang pernah lo dapetin atau lakuin? Silakan share di comment box ya! Atau, kalo ada yang mau ditanyain mengenai topik ini, silakan tulis di comment box yah. Bakal gue jawabin setiap pertanyaan yang memang perlu jawaban serius. Thanks for reading my post. Ciao!